Kamis, 18 Februari 2010

LIHAT LEBIH DEKAT


Coba anda perhatikan gambar dan tulisan diatas....!

Tulisan tersebut bila diartikan: "Bayar dulu sebelum anda membawa saya pulang,....dst"

Eitss..! Jangan berfikir yang macam-macam dulu. Orang di belakang tulisan ini bukannya dijual, alias bukan pajangan seperti yang ada di etalase-etalase toko. Orang ini hanya "nampang" saja di belakang kaca sebuah lemari makanan yang kebetulan dijual.

Namun pernahkan anda mendengar ada suatu tempat di sebuah kota di Belanda yang memang memajang manusia seperti ini. Mereka, para kaum hawa, bergaya bak manequin (patung manusia) dengan memakai pakaian-pakaian minim agar menarik perhatian para pengunjung, terutama kaum adam. Setelah memilih mana yang cocok, para kaum adam tersebut kemudian 'bertransaksi' agar bisa 'memakai' pajangan yang diinginkannya.

Bisa kita lihat, betapa mudahnya akses-akses prostitusi yang ada di Negara-Negara barat yang memang belum se-kritis Indonesia dalam menerapkan syariat agamanya. Di Indonesia sendiri sudah tidak terhitung berapa tempat yang dijadikan lokalisasi oleh pemerintah. Berbagai upayapun sudah banyak dilakukan untuk memberantasnya. Namun tetap saja prostitusi bermunculan. Apakah ini sudah menjadi kebiasaan yang membandel ataukah suatu kebutuhan di masyarakat?