Rabu, 10 Maret 2010

BAHASA INGGRIS DALAM KAITANNYA DENGAN PEKERJAAN POLISI

“ Coba tebak, apa yang terjadi ketika saya diberhentikan oleh polisi di perempatan sana ? “ cerita teman saya yang kebetulan berkebangsaan Asing. Penasaran, saya bertanya “ Apa yang terjadi?” . Iapun menceritakan bagaimana ia telah melanggar peraturan lalu lintas karena telah membelokkan mobilnya kearah yang salah. Saat itu ia sempat bersitegang dengan polisi yang memberhentikannya karena ia yakin ia tidak melihat adanya tanda dilarang belok disana . Pembicaraan saat itu berlangsung lama karena ada kendala bahasa diantara keduanya. Teman saya tidak bisa berbahasa Indonesia dan Polisi itupun tidak bisa berbahasa Inggris. Karena tidak tercapai suatu kesepahaman dan jalanan sudah mulai macet, maka polisi itupun menyilakan teman saya untuk melanjutkan perjalanan tanpa memberi penjelasan yang cukup dan tanpa tiket tilang yang seharusnya ia dapat.

Kejadian tersebut hanyalah salah satu dari sekian banyak kejadian yang berakhir dengan kekecewaan Warga Negara Asing terhadap ketidak profesionalan polisi yang disebabkan kurangnya kecakapan berbahasa Inggris.

Dalam era teknologi dan informasi saat ini, bahasa Inggris memegang peranan penting. Meskipun ada yang berpendapat bahwa saat ini bahasa Inggris, yang sudah dianggap sebagai bahasa kedua, sudah kalah populer dibanding bahasa Mandarin, Jepang, Perancis, dan Jerman. Hampir setiap hari kita melihat dan mendengar bahasa Inggris baik di media cetak maupun media elektronik seperti yang kita lihat dalam penyampaian berita di koran, televisi dan radio; Penggunaan bahasa pada komputer; Petunjuk pada peralatan dan mesin; Bahkan petunjuk dalam kemasan obat, kosmetika, makanan dan minuman.

Jika bahasa Inggris dianggap penting, mengapa bahasa Inggris dalam peranannya menunjang pekerjaan polisi yang berbasis teknologi dan informasi sering dikesampingkan?

Sebagai seorang polisi yang profesional kita dituntut untuk mahir dalam segala hal, termasuk dalam hal berkomunikasi.Kita tidak dituntut untuk menjadi senahir mereka yang bergelut dalam bidang bahasa, tapi kita dituntut untuk minimal mengerti bahasa Inggris demi keberhasilan tugas kita dalam mengolah data dan informasi. Sebagai contoh dalam hal pengolahan data seminar dan kegiatan masyarakat lain yang materi dan penyampaiannya menggunakan bahasa Inggris. Pekerjaan akan lebih efektif jika kita bisa mengerti arah dari pembicaraan saat itu, mengambil data – data yang diperlukan dan mengolahnya serta menyajikannya kepada pimpinan, tanpa harus menunggu orang yang menterjemahkan terlebih dahulu.

Begitu pula ketika kita berhadapan dengan kasus yang melibatkan orang asing sebagai pelaku, korban, atau saksi. Seringkali kita dibuat bingung karena mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Pada saat itulah kita banyak memakai orang luar untuk membantu kita dalam menterjemahkan dan mengkomunikasikan dalam bahasa Inggris. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah hal ini akan berlangsung selamanya? Sedangkan bukan tidak mungkin kasus seperti ini akan banyak dijumpai di masa yang akan datang. Kita harus mampu menjelaskan hukum perundang – undangan yang berlaku di Indonesia dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka. Kita juga harus mampu mengalih bahasakan keterangan yang didapat kedalam bahasa yang juga bisa dimengerti oleh mereka. Hal ini penting bagi mereka, karena mereka akan membubuhkan tanda tangannya diatas keterangan yang mereka berikan. Kepercayaan akan mudah mereka berikan jika polisi mampu memberikan apa yang sudah menjadi hak dan kewajiban mereka sebgai orang asing yang menjadi tersangka, korban atau saksi.

Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab satu atau dua orang saja, melainkan tanggung jawab kita bersama sebagai satu kesatuan. Kenapa kita tidak memulainya dari diri kita sendiri agar termotivasi untuk bisa meningkatkan kemampuan dan profesionalisme kerja, yang nantinya akan membawa citra baik untuk Polri.

Peran rekan – rekan kerja di kantor bisa membantu kita untuk memulainya. Salah satu contoh, kita bisa memanfaatkan satu hari di kantor untuk sekedar bertegur sapa dan tanya jawab sederhana dalam bahasa Inggris sebagai bagian dari obrolan keseharian kita di kantor. Atau kita bisa meluangkan sedikit waktu kita untuk mengikuti kursus singkat, yang bila memungkinkan dapat dilakukan diantara jam kantor. Kita juga bisa meminta bantuan anggota yang sudah mengikuti pendidikan khusus bahasa atau anggota yang mempunyai dasar pendidikan bahasa untuk memandu kita dalam mempraktekannya. Mempraktekkan bahasa Inggris dalam bahasa percakapan merupakan cara yang paling efektif agar bahasa yang kita gunakan lebih terlatih dan tidak mudah dilupakan. It is true what people said ‘Practice makes perfect’.

So…...., motivated yourself to start learning English and be a professional police ^_^ ***

Kamis, 04 Maret 2010

Arti 'zAzg'


'zAzg'

Secara sederhana diartikan sebagai lambang '2429'. Penulisan merunut pada penulisan plat no. polisi pada kendaraan.
z = 2
A = 4
z = 2
g = 9
Angkatan 24 polki & 29 polwan


Secara luas 'zAzg' berarti:

" zetta Alpha zetta gamma"

* zetta (yang dilambangkan oleh 'z') berarti "sangat"
- Dalam sistem metriks, zetta merupakan istilah untuk faktor 1000-7 (seribu pangkat tujuh) =...yang bisa juga mempresentasikan TMT angkatan pada bulan Juli/bulan 7.
- Karena jumlah nol (0) di belakangnya sangat banyak, anak-anak gaul di seluruh dunia menggunakan istilah ini untuk mengganti kata "sangat" (sudah terbukti di banyak artikel di internet)

* Alpha (yang dilambangkan oleh 'A') berarti "beragam/menyebar/luas"
- Huruf/lambang Alpha berarti koefisien "penyebaran elemen" dalam senyawa proses fisika
- Dalam matematika, Alpha melambangkan "kuantitas"
- Diharapkan jiwa korsa angkatan 2004 gel.I memiliki efek yang sama, yaitu menyebar di seluruh Indonesia agar memiliki 'kuantitas' atau jumlah anggota yang banyak.

* zetta (yang dilambangkan oleh 'z') berarti "sangat"
- [deskripsi sama dengan diatas]

* gamma (yang dilambangkan oleh 'g') berarti "bintang"
- Yang kita ambil adalah gamma leporis, yaitu sistem multi bintang yang berada pada 29 tahun cahaya.
- Angka 29 yang ada mempresentasikan nama angkatan di sepolwan.



KESIMPULAN:

'zAzg' atau zetta Alpha zetta gamma
berarti...
" Angkatan yang sangat beragam, menyebar di seluruh Indonesia, dan sangat giat melahirkan para bintang Kepolisian"




Diambil dari berbagai sumber
craeted by "Beckty W.W.S"

Disosialisasikan pada tgl 22 Februari 2010
pkl. 10.53 Wib
melalui fbgroup "BA POLRI ANGK 24 POLKI & 29 POLWAN TAHUN 2004 'zAzg'

Kamis, 18 Februari 2010

LIHAT LEBIH DEKAT


Coba anda perhatikan gambar dan tulisan diatas....!

Tulisan tersebut bila diartikan: "Bayar dulu sebelum anda membawa saya pulang,....dst"

Eitss..! Jangan berfikir yang macam-macam dulu. Orang di belakang tulisan ini bukannya dijual, alias bukan pajangan seperti yang ada di etalase-etalase toko. Orang ini hanya "nampang" saja di belakang kaca sebuah lemari makanan yang kebetulan dijual.

Namun pernahkan anda mendengar ada suatu tempat di sebuah kota di Belanda yang memang memajang manusia seperti ini. Mereka, para kaum hawa, bergaya bak manequin (patung manusia) dengan memakai pakaian-pakaian minim agar menarik perhatian para pengunjung, terutama kaum adam. Setelah memilih mana yang cocok, para kaum adam tersebut kemudian 'bertransaksi' agar bisa 'memakai' pajangan yang diinginkannya.

Bisa kita lihat, betapa mudahnya akses-akses prostitusi yang ada di Negara-Negara barat yang memang belum se-kritis Indonesia dalam menerapkan syariat agamanya. Di Indonesia sendiri sudah tidak terhitung berapa tempat yang dijadikan lokalisasi oleh pemerintah. Berbagai upayapun sudah banyak dilakukan untuk memberantasnya. Namun tetap saja prostitusi bermunculan. Apakah ini sudah menjadi kebiasaan yang membandel ataukah suatu kebutuhan di masyarakat?